Saya Sedang Belajar Bahasa Indonesia

Perkenalan

August 09, 2020 SiravichJoshua Season 1 Episode 1
Saya Sedang Belajar Bahasa Indonesia
Perkenalan
Show Notes Transcript

Saya Sedang Belajar Bahasa Indonesia
S01 E01: Perkenalan


This is the first episode of SiravichJoshua's "Saya Sedang Belajar Bahasa Indonesia", where he introduces himself in Indonesian, sharing his likes and dislikes, his hobbies, and his aspirations for podcasting.

Halo semuanya. Selamat datang ke podcast saya. Saya Josh dari Thailand. Ini podcast pertama saya dalam Bahasa Indonesia. Hari ini saya akan memperkenalkan diri saya. Podcast ini akan memiliki banyak "saya" dan "suka", jadi siap untuk itu. Harap semua menikmati podcast ini. 


Saya Sedang Belajar Bahasa Indonesia
Episode 1: Perkenalan


Halo semuanya. Selamat datang ke podcast saya. Apa kabar? Perkenalkan, nama saya Josh. Senang bertemu dengan semua. Ini podcast pertama saya dalam Bahasa Indonesia. Hari ini saya akan memperkenalkan diri saya. Harap semua menikmati podcast ini. Let’s begin. Ayo podcast!

Seperti yang kubilang, nama saya Josh. Saya orang Thai. Saya berasal dari Bangkok, Thailand. Saya lulus dari sekolah kedokteran baru-baru ini. Saya tinggal di Bangkok seumur hidup saya. Saya suka bepergian, makan, tidur, dan yang paling penting, saya suka belajar bahasa-bahasa. Saya ingin menjadi seorang poliglot. Sekarang saya bisa berbicara tiga bahasa dengan baik: Bahasa Inggris, Thai, dan Mandarin. Saya sudah belajar Bahasa Indonesia selama satu bulan. Saya juga sudah belajar Bahasa Melayu, Bahasa Jepang dan Jerman, tetapi saya tidak bisa berbicara Bahasa Jerman dan Jepang dengan baik. Saya akan memberitahu anda nanti mengapa saya memutuskan untuk belajar Bahasa Indonesia.

Untuk bepergian, saya sangat suka bepergian. Saya suka berjalan-jalan di luar negeri, dan saya sangat suka makan makanan asing. Saya sudah ke Jepang, Taiwan, Cina berkali-kali, dan Singapura berkali-kali. Saya sudah ke Malaysia dua kali, tetapi belum pernah ke Indonesia. Saya belum pernah ke negeri-negeri di Eropa, Australia, dan Amerika. Saya harap memiliki kesempatan menuju ke Jerman, Prancis, Inggris, dan Amerika. Saya mau ke Los Angeles, London, dan Munich. 

Selain dari itu, saya sangat suka naik pesawat. Walaupun saya tidak memiliki kesempatan naik pesawat sering kali, saya menikmati setiap momen saya naik pesawat. Saya suka naik Thai Airways, Singapore Airlines, dan AirAsia. Kalian mungkin bertanya-tanya kenapa saya suka naik AirAsia, dan alasannya adalah karena saya suka nasi lemak di pesawat AirAsia. Nasi lemak di pesawat AirAsia bagus sekali. Meskipun saya tidak keberatan duduk di kelas ekonomi, tetapi saya menikmati naik kelas bisnis. Saya harap memiliki kesempatan naik First Class di Airbus A380 atau Boeing 747.

Untuk makan, saya suka makan banyak, banyak makanan. Saya suka makanan pedas. Biarkan saya memberitahu semua, makanan Thailand luar biasa. Di Thailand terdapat empat jenis masakan daerah yang berasal dari empat daerah utama adalah Thailand Utara, Thailand Timur Laut atau Isan, Thailand Tengah, dan Thailand Selatan. Semua harus mencoba Tom Yum Goong, Som-Tam, dan Gaeng Khiew Waan. Tom Yum Goong adalah sup asam pedas berisi udang. Som Tam adalah salad pepaya parut yang ditumbuk di cobek dan ulekan. Makanan ini dari daerah Isan. Gaeng Kiew Waan atau kari hijau adalah kari berwarna hijau yang berasal dari Thailand Tengah. Kari ini adalah santan dan cabai hijau. Menurut pendapat saya, kari hijau tidak pedas, tetapi tom yum goong sedikit pedas. Makanan Thailand yang saya suka adalah Tom Yum Goong, Gaeng Khiew Waan, Khai jiao, dan Som Tum Poo Pla-ra. Khai jiao adalah telur dadar. Saya suka telur dadar memasak dengan sedikit susu dan mentega. Som Tum Poo Pla-ra adalah som-tum dan keriting asin dan ikan fermentasi. Bahasa Thailandnya enak “Aroi”, tetapi Bahasa Thailand Isannya enak ”Saeb” atau “Nua”. 

Untuk makanan dari luar negeri-negeri, saya suka makanan Cina, Jepang, Korea, Eropa, Singapura, dan Malaysia. Ketika saya pergi ke Singapura dan Malaysia, saya suka makan nasi lemak dan minum teh tarik. Saya suka xiaolongbao, teh susu, dan niuroumian atau mie sapi dari Taiwan, suanlatang dan baozi dari Cina, dan kaya toast dari Singapura. Makanan Jepang yang saya suka adalah sashimi, sushi, ramen, katsudon, dan lain-lain. Saya juga suka kari Jepang, terutama kari CocoIchibanya. Saya harap CocoIchibanya di Thailand memiliki kari pedas level 10, tetapi sekarang adalah level 5 yang paling pedas. Makanan Korea yang saya suka adalah Sundubu Jjigae, Bibimbap, Kimchi, Ramyun, Jajangmyun, dan barbeque Korean. Saya banyak suka ravioli, risotto dan penne pasta dengan keju dan truffle. Saya suka makan.

Sekarang saya akan memberitahu anda mengapa saya memutuskan untuk belajar Bahasa Indonesia. Jujur saja, saat pertama, saya tidak tertarik dalam Bahasa Indonesia. Saya tertarik dalam Bahasa Melayu. Kembali ke tahun 2011, saya pergi ke Kota Kinabalu dalam perjalanan sekolah. Ini kembali ketika Thai AirAsia masih terbang keluar dari Bandar Udara Suvarnabhumi. Sekarang Thai AirAsia terbang keluar dari Bandar Udara Internasional Don Mueang. Saya naik pesawat dari Bandar Udara Suvarnabhumi ke Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu dengan transit di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur. Saya ingat saya suka Cheesy Wedges di KFC sekali. Saya menuju ke Camp Bongkud di Sabah. Saya juga pergi ke Sandakan. Saya banyak suka alam di Malaysia. Selain dari itu, ini pertama kalinya saya mendengar Bahasa Melayu. Saya ingat saya suka kata “terima kasih”. Bagi saya, kata ini sangat indah. Lagu pertama yang saya dengar dalam Bahasa Melayu adalah “Sayang Kinabalu”. Saya masih ingat lagu ini.

Pada tahun 2018, saya pergi ke Singapura dengan keluarga saya. Ketika saya naik MRT, saya mendengar “Berhati-hati di ruang platform”. Saya sangat ingin tahu apa artinya. Saya juga pergi ke Malaysia. Ketika saya naik MRT, saya mendengar “Stesen berikutnya, KL Sentral. Stesen sambungan ke MRT Laluan Sungai Buloh-Kajang, Laluan Monorel KL, KTM, dan ERL.” Saya juga sangat ingin tahu apa artinya. Kalian dapat mengatakan saya penasaran.

Pada akhir tahun 2019, saya memutuskan untuk belajar Bahasa Melayu. Saya belajar Bahasa Melayu dari guru saya. Saya senang sekali. Setelah belajar Bahasa Melayu, saya mulai untuk mengerti lagu “Sayang Kinabalu” seperti lirik “tinggi tinggi gunung kinabalu” dan “Saya sayang sayang Kinabalu”. Saya bahkan membeli buku Bahasa Melayu. Setelah awal tahun 2020, saya mulai nonton vlog Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia di YouTube. Saya suka nonton review penerbangan kelas bisnis dan First Class dalam Bahasa Indonesia. Saya suka nonton vlog dari channel Captain Vincent Raditya dan Wira Nurmansyah. Saya juga suka vlog tentang bepergian. Saya suka lagu dalam Bahasa Indonesia. Saya merasa video dan lagu dalam Bahasa Indonesia lebih banyak daripada Bahasa Melayu. Saat itu, satu-satunya perbedaan yang saya tahu antara Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia adalah beberapa perkataan, dan “a” berubah menjadi “e” dalam Bahasa Melayu, seperti “saya” dan “saya (saye)”, “adalah” dan “adalah (adaleh)”. 

Pada April, saya memutuskan untuk belajar Bahasa Indonesia. Jujur saja, pada hari pertama yang saya belajar Bahasa Indonesia, saya merasa belajar Bahasa Indonesia lebih sulit daripada Bahasa Melayu. Pengucapan lebih sulit, terutama “r”. Saya masih menikmati belajar Bahasa Indonesia. Saya membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan pengucapan dengan “a” dan “r”. Tidak mudah, sulit sekali.

Hari ini saya ada di sini sedang memulai podcast. Saya harap saya akan belajar Bahasa Indonesia dari mempersiapkan podcast. Saya belajar banyak kata baru dari penyusunan podcast ini. Peraya atau tidak, di sebelah kiri saya adalah kamus dalam iPad, dan di sebelah kanan saya adalah Google Translate dalam telepon saya. Saya ingin belajar bagaimana cara bercerita dalam Bahasa Indonesia. Saya juga ingin meningkatkan pengucapan saya. Apakah semua mengerti apa yang saya katakan? Jika semua mengerti saya, yay, saya telah berhasil.

Jadi itu saja untuk memperkenalkan saya dan itu saja untuk podcast pertama saya. Kalau kalian suka podcast saya silahkan klik like, share, dan subscribe. Saya sedang belajar Bahasa Indonesia. Saya hanya tahu beberapa perkataan. Kalau ada perkataan mana yang salah, tolong bantu éjaan atau terjemah. Saya minta maaf atas kesalahan apapun. Terima kasih. Sampai jumpa. Bye bye.